DHANIA Bubur Sehat Bergizi dan LAZISMU Kota Yogyakarta Peduli Stunting di Kemantren Wirobrajan Kota Yogyakarta
Dalam upaya mencegah dan menurunkan angka stunting di Yogyakarta khususnya di wilayah Kemantren Wirobrajan, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kemantren Wirobrajan berusaha menggandeng berbagai stakeholder untuk bergotong-royong melalui Program SEGORO BENING. Di Kemantren Wirobrajan terdapat 180 keluarga beresiko Stunting (KBS) yang terdiri dari Calon Pengantin 6 orang, Ibu Hamil 38, Ibu Nifas 7, Baduta 51, Balita 78. Dalam upaya Mencapai target Zero Stunting (tidak adanya penambahan angka stunting) maka strategi yang dterapkan oleh TPPS Kemantren Wirobrajan adalah dengan memberikan perhatian khusus kepada penyumbang angka stunting yang dalam hal ini Ibu Hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia serta Baduta Wasting dan under weight. Diharapkan dengan memperbaiki melalui asupan gisi melalui PMT dan konsumsi protein hewani diharapkan akan ada perbaikan gizi pada KBS tersebut sehingga penvegahan dapat lebih optimal dan upaya penurunan lebih maximal dilakukan.
Senin, 21 Agustus 2023 bertempat di Gedung serbaguna Kelurahan Wirobrajan dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan PMT berupa Bubur Sehat dan Bergizi untuk 27 baduta Wasting dan Under weight selama 90 hari dari DHANIA Bubur Sehat Bergizi. Pada kesempatan itu pula diserahkan bantuan dari LAZISMU Kota Yogyakarta berupa rendang sapi dalam kaleng untuk Ibu Hamil KEK dan anemia selama 2 minggu. Kegiatan tersebur juga dihadiri oleh jajaran Koramil, Polsek , KUA serta Puskesmas dan Penyuluh Keluarga Berencana beserta Tim Pendamping Keluarga dari DP3A2KB Kota Yogyakarta serta tokoh masyarakat yang ada di wilayah Kemantren Wirobrajan. Diharapkan dengan bantuan kepada baduta wasting dan under weight selama 27 hari dapat meningkatkan asupan gizi dan berkontribusi untuk mencegah baduta tersebut masuk dalam kategori baduta stunting. Menurut Nugroho selaku Manager LAZISMU Kota Yogyakarta bahwa bantuan rendang sapi dalam kemasan yang diberikan kepada Bumil Kek dan Anemia selama 2 minggu akan terus berlanjut dan diharapkan akan dengan bantuan protein hewani ini mampu menambah asupan makanan bagi ibu hamil sehingga kecukupan angka gizi dapat naik dan ibu hamil terbebas dari kekurangan energi kronis (KEK)
Menurut Agung Nugroho, S.Sos selaku Project Leader dari Program SEGORO BENING Kegiatan keterlibatan stakeholder dalam pencegahan dan penurunan stunting akan dilakukan suistanable. Dalam jangka pendek kegiatannya dengan meningkatkan peran serta seluruh stakeholder yang terdiri dari Pemerintah Daerah, TNI-POLRI, Puskesmas, KUA, Para pelaku usaha dan perguruan tinggi dalam intervensi sehingga akan mampu meningkatkan jumlah bantuan asupan makanan bergizi bagi Keluarga Beresiko Stunting (KBS). Pada Program SEGORO BENING ini juga ditekankan pada tepatnya sasaran sesuai kebutuhan bagi KBS sehingga bantuan dapat efektif dan mempunyai nilai manfaat sesuai kebutuhan bagi penerima.
Untuk jangka menengah dan jangka panjang kegiatan intervensi spesifik dan sensitif akan selalu dilakukan dengan menjalin kerjasama dan melibatkan banyak stakeholder terutama warga sekitar dan CSR dari luar wilayah Kemantren Wirobrajan dan lebih banyak pelaku usaha dan corporate yang terlibat. Diharapkan dengan semangat ke gotong royongan melalui Program SEGORO BENING INI mampu bermanfaat dalam meningkatkan peran serta seluruh element masyarakat dalam pencegahan dan penurunan stunting khususnya di wilayah Kemantren Wirobrajan sehingga target Zero Stunting di Kota Yogyakarta di awal 2024 dapat tercapai