Launching SEGORO BENING (Semangat Gotong Royong Bebas Dari Stunting) di Kemantren Wirobrajan

Penurunan Stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah tetapi menjadi tanggung seluruh element masyarakat. Untuk itu dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan Stunting diperlukan kerjasama semua stakeholder mulai dari Pemerintah dimasing-masing wilayah, Puskesmas, KUA, Koramil, Polsek, Pelaku Usaha/Corporate, Perguruan Tinggi serta dari seluruh element masyarakat.

Dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan Stunting diperlukan pemetaan atas Keluarga Beresiko Stunting yang terdiri dari Catin, Bumil, Bufas, Baduta dan Balita. Dengan adanya pemetaan permasalahan pada masing-masing Keluarga Beresiko Stunting maka intervensi program yang dijalankan diharapkan dapat tepat sasaran karena sesuai kebutuhan yang diperlukan masing-masingKeluarga Beresiko Stunting.

Dengan adanya keterbatasan anggaran dan tenaga dari pemerintah dalam intervensi kepada Keluarga Beresiko Stunting maka perlunya partisipasi stakeholder sesuai dengan wewenang dan kemampuannya untuk bersama-sama berupaya melakukan pencegahan dan percepatan penurunan Stunting di Kemantren Wirobrajan Kota Yogyakarta sehingga akan tercapai Zero Stunting di akhir 2023.

Dalam upaya  pencegahan dan percepatan penurunan stunting tersebut maka Kemantren Wirobrajan Kota Yogyakarta menyusun program inovasi dengan nama SEGORO BENING  Semangat Gotong Royong Bebas Dari Stunting yang di Launching pada Rabu 20 September 2023 di Pendopo ASRI Kelurahan Wirobrajan yang dihadiri oleh OPD terkait di Pemkot Yogyakarta dan element masyarakat yang berpartisipasi melalui CSR.

Dalam sambutannya Mantri Pamong Praja Kemantren Wirobrajan, Bapak Sarwanto, S.I.P., MM mengatakan program segoro bening ini mengajak berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta untuk dapat berpartisipasi dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kemantren Wirobrajan.

Pada program ini, lanjutnya, juga ditekankan pada tepatnya sasaran sesuai kebutuhan bagi keluarga beresiko stunting (KBS) sehingga bantuan tersebut dapat efektif dan mempunyai nilai manfaat sesuai kebutuhan bagi penerimanya.

"Dengan hal tersebut diharapkan dapat menekan dan menurunkan jumlah stunting, sehingga pada akhir tahun 2023 terwujud zero stunting di wilayah Wirobrajan," katanya.

beliau menegaskan akan terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak guna menyukseskan Wirobrajan zero stunting.

"Kami akan terus melibatkan banyak pihak terutama warga sekitar dan para pelaku usaha serta korporasi baik itu di wilayah Wirobrajan maupun di luar Wirobrajan," ujarnya.

Disampaikan juga oleh Agung Nugroho S.Sos selaku Project Leader bahwa Segoro Bening adalah  sebuah program Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting oleh Stakeholder Melalui Gerakan Orang Tua Asuh di Kemantren Wirobrajan Kota Yogyakarta yang bertujuan untuk meningkatkan peran element masyarakat/stakeholder  sehingga partisipasi aktif tersebut akan menambah tersedianya bantuan untuk Keluarga Beresiko Stunting dan tepatnya sasaran bantuan yang diberikan. Adapun Manfaat dari program ini adalah untuk meningkatnya kepedulian dan sinergitas elemen masyarakat/stakeholder yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting sehingga meningkat jumlah program kegiatan dan hal ini akan meningkatkan pula ketersediaan sumber pangan yang bergizi yang diperuntukan bagi Keluarga Beresiko stunting (KBS).

Dalam Program SEGORO BENING ini menggandeng partisipasi dari stakeholder dari Puskesmas, KUA, Koramil, Polsek, Pelaku usaha/Corporate, Perguruan Tinggi serta dari seluruh element masyarakat untuk dapat bahu membahu bergotong royong dalam pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting dengan memberikan bantuan kepada Keluarga Beresiko Stunting melalui Program SEGORO BENING untuk selanjutnya didistribusikan kepada Keluarga Beresiko Stunting (KBS) sesuai dengan kebutuhan yang sudah ditentukan berdasar screening dari TPPS Kem. Wirobrajan Kota Yogyakarta. Pada tujuan jangka Jangka Pendek dalam Program SEGORO BENING ini akan diprioritaskan pada 30 Baduta Wasting dan Underweight serta 11 Bumil KEK dan Anemia.

Adapun CSR yang sudah dihimpun periode Agustus - 20 September 2023 adalah sbb :

  1. DHANIA Bubur Sehat dan Bergizi
  2. LAZISMU Kota Yogyakarta  
  3. PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta
  4. Dompet Dhuafa Yogyakarta
  5. BPD DIY
  6. BPR Bank Jogja
  7. Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta
  8. Dinas Kelautan dan Perikanan DIY
  9. Karyawan Kemantren Wirobrajan melalui program orang tua asuh
  10. DPUPKP melalui Bidang KIMPRASWIL
  11. Poltekkes Yogyakarta melalui penerjunan Mahasiswa Sarjana terapan Pemberdayaan Gizi Masyarakat

 

 

 

 

 

Dalam program inovasi SEGORO BENING ini partisipasi Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah Poltekkes Yogyakarta menerjunkan 43 mahasiswanya untuk berpartisipasi aktif dengan program One Student One Family yang mana dalam kegiatan ini  satu mahasiswa mendampingi satu Keluarga Beresiko Stunting. Dengan Inovasi ini diharapkan mahasiswa dapat mendampingi KBS dalam memberikan pola asuh dan pemberian asupan kepada KBS sehingga memastikan intervensi yang diterapkan akan dapat tepat sasaran sesuai kebutuhan. Dengan pendampingan oleh mahasiswa ini diharapkan juga akan mendapatkan data untuk dijadikan monitoring dan evaluasi yang selanjutnya akan menjadi pedoman untuk intervensi pada tahap berikutnya. Diharapkan dengan semangat gotong royong dalam pencegahan dan penurunan stunting maka akan tercapai zero stunting di Kemantren wirobrajan pada akhir 2023.