RAPAT KOORDINASI FORUM GAPOKTAN KEMANTREN WIROBRAJAN

WIROBRAJAN - Forum Gapoktan Kemantren Wirobrajan yang beranggotakan 13 Kelompok Tani (Poktan) melaksanakan rapat koordinasi setiap bulannya, hal tersebut untuk memudahkan koordinasi Gapoktan yang ada di Kemantren wirobrajan.

Rapat koordinasi Forum Gapoktan Kemantren Wirobrajan kali ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 18 November 2024 pukul 13.00 WIB bertempat di Kelompok Wanita Tani Harum Manis Kelurahan Patangpuluhan. Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Kepala Jawatan Kemakmuran, Lurah se-Kemantren Wirobrajan, Penyuluh Pertanian Kemantren Wirobrajan, Pengurus Forum Gapoktan Kemantren Wirobrajan, Perwakilan Kelompok Tani se-Kemantren Wirobrajan, dan Penelaah Teknis Jawatan Kemakmuran Kemantren Wirobrajan.

Rapat diawali dengan doa, dilanjutkan dengan sambutan Kepala Jawatan Kemakmuran Kemantren Wirobrajan Ibu Desy Indriastuti, S.STP., M.Si. Beliau menyampaikan bahwa bulan November ini sudah mulai musim basah dan sudah sering turun hujan sehingga sudah tidak lagi ada alasan lupa untuk menyiram tanaman. Silahkan pada musim hujan ini dimanfaatkan dengan baik untuk bertanam dan untuk tanaman/pohon yang tinggi agar diperhatikan posisinya apabila membahayakan segera dikurangi rantingnya atau ditebang.

 

Acara selanjutnya adalah laporan Penyuluh Pertanian Kemantren Wirobrajan Ibu Siti Marufah. Beliau menyampaikan bahwa beberapa waktu lalutelah dilaksanakan pelatihan biofarmaka di Kelompok Tani Bina Subur Makmur dan perwakilan Kelompok Tani Winongo Asri. Peserta pelatihan juga telah berkunjung ke Nglipar dalam rangka studi terkait tanaman melon. Untuk itu dimohon peserta pelatihan dimohon untuk membagikan ilmu/  informasi kepada kelompok tani yang lain pada saat pertemuan seperti ini.

Pada kesempatan ini Bapak Sumarno selaku Ketua Forum Gapoktan dan  ketua KT Bina Subur Makmur, membagikan ilmunya setelah mendapatkan pelatihan terkait biofarmaka. Tanaman biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetik dan kesehatan yang dikonsumsi atau digunakan dari bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, buah, umbi (Rimpang) atau pun akar. Yang dipraktekkan beliau di kelompok taninya adalah tanaman jahe. Untuk tanaman jahe 4 kg bisa menjadi 400 bibit dan sudah ditanam 200an bibit. Dari pengamatan beliau jahe yang ditanam di bawah sinar matahari berbeda pertumbuhannya dari jahe yang ditanam di tempat teduh. Tanaman yang di tempatkan di polybag yang terkena sinar matahari langsung akan mendapatkan sinar/panas dari berbagai sisi sehingga lebih kering sedangkan jika langsung ditanam di tanah tanpa polybag hanya terkena sinar dari atas sehingga bagian bawah lebih lembab dan dingin jadi kandungan air tidak cepat habis.

Bapak Dian dari KT Winongo Asri menyampaikan ilmuterkait tanaman melon yang didapat saat berkunjung keNglipar Gunung Kidul. Untuk tumbuhan melon lebih bagus daunnya dirambatkan keatas karena lebih teratur tidak tumpang tindih dengan daun lain serta bisa mendapatkan sinar matahari dengan sempurna dan dapat melakukan fotosintesis dengan maksimal. Berbeda jika dirambatkan ketanah daun dapat tumpeng tindih dengan yang lain, daun juga lebih lembab serta fotosintesis tidak maksimal. Tanaman juga lebih bagus jika diberi penutup sehingga serangga tidak hinggap, karena serangga dapat membawa hama/penyakit. Jika serangga tersebut hinggap ditanaman maka dapat menularkan penyakit dan dapat merusak tanaman.