WIROBRAJAN - Upaya pencegahan dan percepatan penurunan Stunting diperlukan pemetaan atas Keluarga Beresiko Stunting yang terdiri dari Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil (Bumil), Ibu Nifas (Bufas), anak yang berusia di bawah dua tahun (Baduta) dan di bawah lima tahun (Balita). Dengan adanya pemetaan permasalahan pada masing-masing Keluarga Beresiko Stunting maka intervensi program yang dijalankan diharapkan dapat tepat sasaran karena sesuai kebutuhan yang diperlukan masing-masing Keluarga Beresiko Stunting. Dengan adanya keterbatasan anggaran dan tenaga dari pemerintah dalam intervensi kepada Keluarga Beresiko Stunting maka kita akan mengajak stakeholder untuk dapat berpartisipasi sesuai dengan wewenang dan kemampuannya untuk bersama-sama dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan Stunting di Kemantren Wirobrajan Kota Yogyakarta sehingga akan tercapai Zero Stunting di akhir 2025.

Untuk mendukung program pemerintah Kota Yogyakarta dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting, Kemantren Wirobrajan mengadakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk keluarga resiko stunting.

Pada Hari Jumat tanggal 7 Februari 2025pukul 07.30 WIB Forum Koordinasi Pimpinan Kemantren (Forkopimtren) Wirobrajan mengadakan giat  jalan sehat sekaligus giat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) diKemantren Wirobrajan. Giat PMT kali ini diberikan kepada tiga balita resiko stunting di Kelurahan Wirobrajan, yaitu satu orang balita di RT 07 RW 02, satu balita di RT 04 RW 01, dan satu balita di RT 13 RW 03. Giat PMT dikuti oleh Mantri Pamong Praja Wirobrajan beserta jajarannya, Lurah Wirobrajan, Lurah Pakuncen,perwakilan Kepolisian Sektor (Polsek) Wirobrajan, perwakilan Komando Rayon Militer (Koramil) 010 Wirobrajan, Kepala KUA Wirobrajan, KepalaPuskesmas Wirobrajan,Kepala BPD DIY Cabang Pembantu Wirobrajan, perwakilan Bank Jogja, BKP Pol PP Kemantren Wirobrajan, dan perwakilan dari Kemantren Wirobrajan, Puskesmas Wirobrajan dan staf Jawatan Sosial Kemantren Wirobrajan. (runti)